SWOT, masih dibutuhkan?

Pada saat sakit, seorang pasien mendatangi seorang dokter. Dokter tidak langsung memberikan obat, tetapi harus melakukan serangkaian diagnosis. Dokter menggunakan stetoskopnya, cek tensi, dll. Setelah diagnosis selesai, dokter akan memberikan kesimpulannya tentang sakit yang dialami pasien dan memberikan resep obat yang harus diambil oleh pasien. Tindakan medis yang dilakukan dokter tidak boleh gegabah, agar tidak terjadi malpraktik.

Demikian juga dengan sebuah perusahaan yang sedang dalam kondisi sakit atau ingin melekukan ekspansinya. Perusahaan tidak boleh semata-mata hanya memandang satu aspek saja sebagai dasar untuk pemulihan dirinya. Perusahaan perlu melakukan analisis seperti seorang dokter yang mendiagnosis pasiennya. Di dalam perencanaan strategis, perusahaan dapat menggunakan analisis SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, Threats).

Metode analisis SWOT merupakan alat yang tepat untuk menemukan masalah dari 4 (empat) sisi yang berbeda, dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan dari sebuah peluang (opportunities) yang ada, kemudian bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.

Analisis SWOT dapat diterapkan di semua perusahaan baik ukuran korporasi maupun UMKM sekalipun. Hasil analisis SWOT akan menghasilkan strategi-strategi alternatif yang dapat digunakan para pemimpin perusahaan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *