Review Film : Searching, Film Seru Sarat Makna

searching-david

David Kim (John Cho) menemukan putrinya Margot (Michelle La) menghilang dari keberadaan. Berbagai investigasi telah dilakukan hingga 37 jam tanpa hasil. David memutuskan melakukan pencarian di tempat-tempat yang belum diperiksa yaitu laptop putrinya. Di era modern dengan teknologi yang canggih, David harus menemukan jejak digital putrinya hingga akhirnya ia mengetahui bahwa putrinya tidak baik-baik saja seperti yang selama ini ia pikirkan.

Itu adalah sinopsis dari film Searching yang tayang di bioskop Indonesia mulai 24 Agustus 2018. Film bergenre drama, misteri, dan thriller ini disutradarai oleh Aneesh Chaganty yang juga masuk di jajaran penulis cerita bareng Sev Ohanian. Jujur aja, saya kurang mengenal dan memiliki sedikit pengetahuan terhadap pemeran-pemeran dalam film ini, tapi itu nggak mengurangi gairah saya dalam menikmati film ini.

Sewaktu menonton film ini, saya dibuat kaget karena bangku-bangku yang tersedia terisi penuh. Nggak nyangka aja gitu, padahal film ini (menurut saya) bukan sebuah film yang masuk dalam watchlist orang kebanyakan, dibandingkan dengan Mile 22 atau (bahkan) Wiro Sableng. Di film ini ada hal menarik yang jadi perhatian saya, yaitu munculnya 3 sistem operasi komputer berbeda : Windows XP, MacOS, dan Ubuntu. Selain itu juga ada sosial media kekinian macam twitter, facebook, instagram, dan tumblr. Secara keseluruhan, film ini digarap dengan keren. Si Ayah dibekali gadget kekinian yang bisa melacak keberadaan terakhir anaknya dengan cara mencari jejak digital. Sebagai penonton, kita disajikan dengan twist-twist menarik dan secara tidak langsung akan menjadikan kita detektif dadakan demi ikut membantu mencari Margot dan (yang paling mainstream) menebak jalan cerita berdasarkan petunjuk-petunjuk yang ada.

cuplikan-facebook

Buat saya, scene paling memorable adalah pada saat Margot menghilang, si Ayah mencari petunjuk dengan mencoba ngepoin akun sosial media anaknya dan semuanya protected :D. Si Ayah mulai memutar otak untuk melakukan take over akun dengan cara yang sederhana dan berhasil. Mungkin dalam hati penonton, “Asik, dapet juga caranya take over akun sosial media orang. Habis ini gue mau nyoba ah. Ga sia-sia bayar film ini.” :))

Film ini sangat direkomendasikan buat ditonton (apalagi bareng keluarga), walaupun ada plot hole remeh tapi nggak akan mengurangi esensi keseluruhan dari film ini. Pesan yang disampaikan di film ini adalah pentingnya komunikasi antar anggota keluarga. Kalau ada masalah, utamakan keluarga lebih dulu tahu karena keluarga tidak akan membuka aib kita ke luar. Sedapat mungkin mengenalkan juga teman-teman main kita supaya keluarga kita bisa dengan mudan mencari. Kalau orang tua kita kayak si David Kim, punya literasi digital yang cukup sih enak, lha kalo taunya cuma facebook, instagram, whatsapp bakalan susah. Apalagi kalo tau akun si anak kuncian (protected) pasti akan kelabakan.

Nah, akhirnya, happy watching!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *