Practice Makes Everything Perfect

Seringkali saya melihat Kyai saya KH. Ma’ruf Irsyad muthola’ah (mempelajari) kitab yang akan diajarkan / dikaji kepada santri. Meskipun saya yakin beliau pastinya sudah memahami dan menguasai materi dari kitab tersebut tanpa harus muthola’ah terlebih dahulu.

Sebelum memberikan Khutbah (baik khutbah Jum’ah maupun khutbah Id) bapak selalu mempelajari dan membaca kembali teks khutbah yang beliau karang dan tulis sendiri. Bahkan tidak jarang beliau juga merekam dan mendengarkan berulang-ulang teks khutbah beberapa hari sebelum melakukan khutbah.

Apa yang saya pelajari dari itu? Persiapan.

Seringkali kita merasa pongah dan terlalu percaya diri dengan kemampuan kita, sehingga saat melakukan public speaking kita merasa tidak perlu melakukan persiapan karena sudah cukup menguasai materi. Bahkan ada juga yang merasa hanya dengan membaca teks yang didapatkan dari Internet, maka dia sudah pasti bisa menyampaikan materi dengan baik. Padahal, bahkan orator ulung sekelas Steve Jobs pun selalu melakukan rehearsing sebelum melakukan presentasi (terutama presentasi umum).

Sebagai dosen yang hampir setiap hari menyampaikan materi di depan kelas, saya sendiri merasakan materi yang saya sampaikan akan lebih menarik dan mudah dipahami ketika saya sudah mempelajari dan melakukan rehearsing sebelumnya. Bahkan untuk mata kuliah yang sangat saya kuasai sekalipun, seringkali susah dipahami oleh mahasiswa karena saya tidak melakukan persiapan sebelumnya.

Teorinya, persiapan akan membuat semua pekerjaan menjadi lebih baik dan lebih sempurna. Dalam kasus public speaking, IYA dan saya membuktikannya berkali-kali. Jadi, jika kita bermimpi untuk menjadi public speaker ulung entah itu guru, dosen, kyai, orator, presenter, motivator atau profesi lain, namun kita sudah merasa malas untuk melakukan persiapan, sebaiknya dipikir lagi apakah itu benar-benar sebuah mimpi atau sekedar keinginan semu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *