Iqro (Bacalah), sebuah kata yang pertama kali diwahyukan kepada baginda Rasulullah SAW adalah perintah membaca. Iya karena membaca adalah pondasi semua keilmuan termasuk ilmu pemrograman. Jika kita ingin memahami dan menguasai suatu ilmu, maka yang pertama kali dan yang harus senantiasa dilakukan adalah membaca. Dalam peningkatan skill pemrograman, membaca di sini memiliki arti spesial di mana bahan bacaannya tidak hanya terbatas pada buku, artikel dan dokumentasi, namun juga termasuk membaca koding yang dibuat oleh orang lain.

Sebagaimana kemampuan menulis yang lain, kemampuan menulis program tidak akan (atau paling tidak akan jauh lebih lambat) berkembang jika kita tidak pernah menyempatkan diri untuk membaca program / koding yang telah dibuat oleh orang lain. Seorang novelis tidak akan mampu menulis novel yang bagus jika dia tidak pernah membaca novel sebelumnya, begitu juga programmer tidak akan mampu membuat program / aplikasi yang bagus jika dia tidak pernah membaca koding orang lain sebelumnya.Membaca program yang dibuat orang lain seringkali memberi kita ide dan tambahan strategi untuk menyelesaikan sebuah permasalahan pemrograman dari sudut pandang lain. Terkadang memang strategi lain tidak lebih baik dari strategi yang kita pikirkan sebelumnya, namun seringkali sudut pandang lain memberikan wacana strategi yang jauh lebih baik dari strategi asal kita. Terutama jika program yang kita baca adalah koding dari programmer yang lebih berpengalaman.

Tentu saja membaca program / koding orang lain ini akan membuat kita semakin bingung jika dilakukan di awal waktu belajar pemrograman / belajar bahasa pemrograman baru. Membaca program / koding orang lain ini akan menjadi sangat berguna ketika kita sudah menguasai konsep-konsep dasar yang diperlukan pada bahasa pemrograman tersebut. Oleh karena itu, skill membaca pun harus disesuaikan dengan kapasitas kemampuan pemrograman kita sendiri dengan urutan kurang lebih sebagai berikut:

1. Membaca Getting Started atau tutorial singkat. Ketika belajar pemrograman yang pertama kali harus kita lakukan adalah membaca tutorial singkat tentang pemrograman tersebut. Untuk bahasa pemrograman yang cukup berumur seperti bahasa C, PHP, atau Java, model tutorial tersebut mudah kita dapatkan dengan melakukan Googling. Sedangkan untuk bahasa pemrograman baru seperti Go, Rust, atau Elm biasanya pada dokumentasinya disertakan bagian khusus getting started untuk memudahkan kita mengetahui cara kerja bahasa pemrograman tersbut.
2. Membaca tutorial dasar. Setelah menyelesaikan tutorial singkat / getting started, langkah selanjutnya adalah membaca tutorial dasar untuk mengetahui konsep dari pemrograman tersebut. Langkah ini penting untuk memahami konsep dasar yang merupakan fondasi penting seperti mengetahui bagaimana cara melakukan pencabangan, perulangan, membuat fungsi, memanipulasi array, dan lain sebagainya.
3. Membaca tutorial studi kasus sederhana. Setelah memahami konsep dari pemrograman tersebut saatnya kita membaca tutorial yang bersifat kasuistis. Misalkan ketika kita belajar Pemrograman Android, berarti kita mencari beberapa tutorial untuk membuat kalkulator, membuat alarm, membuat stopwatch, dan lain sebagainya. Studi kasus ringan ini akan memberi kita pengetahuan praktis yang lebih mendalam dan memahami model-model implementasi konsep yang telah kita pelajari sebelumnya pada saat membaca tutorial dasar.
4. Langkah selanjutnya ini sebenarnya tidak masuk dalam proses membaca program, tapi masuk dalam proses mempelajari suatu skill pemrograman yaitu Mulai membuat aplikasi kecil – menengah sebanyak-banyaknya. Tentu saja cara yang terbaik untuk menguasai pemrograman adalah dengan cara membuat program. Dari sini kita akan memiliki kemampuan praktis dalam penguasaan pemrograman tersebut.
5. Luangkan waktu Membaca aplikasi jadi yang sudah dibuat oleh orang lain. Untungnya saat ini kita memiliki Github yang merupakan repositori source code pemrograman yang sangat besar. Carilah beberapa aplikasi kecil yang dibuat dengan bahasa pemrograman yang sedang kita dalami di Github, pastikan aplikasi tersebut dapat berjalan dengan baik kemudian pelajari source code-nya.
6. Ketika sudah mulai mahir Baca dan pelajari proyek opensource. Salah satu keuntungan terbesar open source adalah kodingnya dapat dipelajari oleh semua orang dengan tanpa biaya. Berbeda dengan proyek-proyek kecil yang bersifat mandiri, proyek open source biasanya memiliki aturan koding yang lebih strict dan memiliki strategi pemecahan masalah yang jauh lebih mature, karena telah direvisi oleh banyak orang. Dengan mempelajari proyek open source kita akan mendapatkan banyak sekali pengetahuan dan pengalaman koding yang tidak akan pernah kita dapatkan dengan hanya membaca tutorial dan buku-buku tebal.

Kurang lebih langkah tersebut adalah langkah yang sering saya gunakan ketika mempelajari bahasa pemrograman baru.

Tentu saja ketika membaca program orang lain (terutama ketikan kita melakukan langkah 3, 4, dan 5), akan selalu ada kemungkinan kita membaca koding yang jelek dan strategi yang tidak direkomendasikan. Jangan khawatir, karena untungnya ketika kita membaca lebih banyak lagi, akhirnya kita juga akan sadar dan mengetahui kalau model pemrograman tersebut tidak bagus untuk diikuti.

Itulah tips peningkatan skill pemrograman yang bisa saya berikan. Mungkin beberapa bagian anda setuju, namun beberapa bagian yang lain anda tidak setuju, dan saya akan sangat senang sekali jika kita bisa berdiskusi untuk beberapa hal yang kurang sreg. Mungkin memang saya salah dan hasil dari diskusi tersebut saya bisa memperbaiki langkah-langkah pembelajaran dan akan meningkatkan skill kita bersama.

Satu hal yang perlu dicatat, pemrograman adalah skill yang tidak pernah mandeg dan tidak ada selesainya untuk dipelajari. Ketika kita berhenti belajar pemrograman, maka saat itu juga kita sudah mempersiapkan diri untuk berhenti dari karir sebagai programmer. Selalu belajar dan meningkatkan skill dari manapun itu untuk membuat kita menjadi programmer dan menjadi pribadi yang lebih baik.

Wallahu A’lam.