ALAT PENGENDALI HAMA WERENG COKLAT DENGAN BALING-BALING MEKANIK DAN CORONG PENYEDOT

IPC : A 01 M 1/00
Nomor Permohonan : P00201201022
Tanggal Penerimaan : 26 Nov 2012
Tanggal Pengumuman : 30 May 2013
Nama Inventor : Rindra Yusianto, S.Kom, MT (ID), Satria Pinandita

ABSTRAK

Suatu alat pengendali hama wereng coklat secara mekanik dengan baling-baling kipas aluminum dan corong pcnyedot berupa kcrucut yang dikelilingi 5 (lima) buah lampu berwarna merah, hijau, kuning, putih, dan biru pada bagian dalamnya, dimana posisi dan pengaturan warna secara bcrurutan melingkar dengan 4 (empat) buah motion sensor yang memanfaatkan kesukaan hama wereng coklat terhadap cahaya lampu; yang dihubungkan dengan pipa paralon scpanjang minimal 30 (tiga puluh) cm dan maksimal 100 (seratus) cm berbentuk leher angsa dengan katup penutup yang memiliki tebal plat 1 (satu) mm dibagian tengahnya. Motion sensor berfungsi untuk mcndeteksi gerakan hama wereng coklat dan secara otomatis akan menyalakan dinamo 12 volt yang berfungsi untuk memutar mekanik baling-baling kipas dan menyedot udara dari luar masuk ke dalam kotak penampung hama berbentuk kotak persegi panjang yang dibagian belakangnya dipasang tabling vacuum dan accu sebagai sumber tegangan.

wereng-

Gambar 1. Alat Pengendali Hama Tampak Samping

umumwereng-

Gambar 2. Pengumuman Paten

Dokumentasi Produk :

Genuk-20141125-00086 pameran4 pameran5 Semarang Tengah-20141125-00099

Detail :

 

ALAT PENGENDALI HAMA WERENG COKLAT DENGAN BALING-BALING MEKANIK DAN CORONG PENYEDOT

 

Latar Belakang Invensi

Alat pertanian saat ini masih dominan menggunakan alat semprot pestisida dalam mengendalikan hama wereng coklat, padahal sistem pertanian organik yang digalakan pemerintah, mensyaratkan tidak diperbolehkan penggunaan bahan kimia baik pupuk maupun pestisida. Berdasarkan hal tersebut maka pemakaian alat pengendali hama wereng coklat tanpa pestisida sangat terbuka. Penggunaan alat pertanian yang ramah lingkungan ini akan menghasilkan bahan pangan yang aman bagi kesehatan, sekaligus mengurangi kerusakan ekosistem lingkungan.
Salah satu indikator keberhasilan dalam rancang bangun alat pengendali hama wereng coklat adalah kemampuan menekan populasi wereng coklat sampai dengan 75% (Baehaki, 2010) tanpa menggunakan pestisida.Secara umum, sistem kerja alat pengendali hama wereng coklat terdiri dari 4 (empat) komponen utama, yaitu (1) Corong; (2) Lampu Perangkap (Light trap); (3) Kantong Plastik; (4) Rangka Atap Seng. Prinsip kerja dari sistem alat pengendali hama adalah sebagai berikut; Lampu perangkap dipasang pada titik pusat corong yang berfungsi untuk menarik hama pada waktu malam hari. Di bagian bawah corong dipasang kantong plastik sebagai penampung hama. Corong dilindungi oleh rangka atas seng untuk menghindari tiupan angin dan hujan.
Sampai saat ini, khalayak luas khususnya petani beranggapan bahwa sistem kerja ini merupakan sistem kerja yang paling efektif. Ada 3 (tiga) hal yang sebenarnya bisa lebih dioptimalkan lagi dari sistem tersebut, yaitu (1) corong yang memiliki kemampuan menyedot hama; (2) penampung hama dengan pipa paralon dan katup penutup otomatis; dan (3) motion sensor yang mampu menggerakkan baling-baling mekanik penyedot secara otomatis. Alat yang ada saat ini tidak mampu secara otomatis menyedot hama yang mendekati lampu, sehingga memungkinkan hama lepas dari perangkap.

Ringkasan Invensi

Suatu alat pengendali hama wereng coklat secara mekanik dengan baling-baling kipas aluminum dan corong penyedot berlampu dengan motion sensor

yang memanfaatkan kesukaan hama wereng coklat terhadap cahaya lampu; yang dihubungkan dengan pipa paralon;motion sensor berfungsi untuk mendeteksi gerakan hama wereng coklat dan secara otomatis akan menyalakan dinamo 12 volt yang berfungsi untuk memutar mekanik baling-baling kipas dan menyedot udara dari luar masuk ke dalam kotak penampung hama.

Uraian Lengkap Invensi

Sebagaimana telah dikemukan pada latar belakang invensi bahwa salah satu indikator keberhasilan dalam rancang bangun alat pengendali hama wereng coklat adalah kemampuan menekan populasi wereng coklat sampai dengan 75% tanpa menggunakan pestisida. Saat ini, sebagian besar petani padi masih menggunakan alat semprot.Pemakaian pestisida, dibalik manfaatnya yang besar bagi peningkatan produksi pertanian juga terselubung bahaya yang mengerikan. Bahaya pestisida semakin nyata dirasakan masyarakat, terlebih akibat penggunaan pestisida yang tidak bijaksana. Kerugian berupa timbulnya dampak buruk penggunaan pestisida, dapat dikelompokkan atas 3 bagian : (1) Pestisida berpengaruh negatip terhadap kesehatan manusia, (2) Pestisida berpengaruh buruk terhadap kualitas lingkungan, dan (3) Pestisida meningkatkan perkembangan populasi jasad penganggu tanaman.
Mengacu pada Gambar 1, yang memperlihatkan suatu alat pengendali hama wereng coklat dengan baling-baling mekanik dan corong penyedot berlampu tampak depan sesuai dengan invensi ini. Corong penyedot berbentuk kerucut dengan lampu dipasang dibagian dalam mengelilingi corong (G) seperti invensi yang diusulkan akan menarik hama wereng coklat. Wereng tersedot masuk ke dalam kotak penampung hama (B) melalui pipa paralon (E) sesaat setelah motion sensor (F) memberikan sinyal dan mengaktifkan tombol (A) yang mampu menyalakan dinamo 12 volt dan menggerakan mekanik baling-baling kipas aluminium yang berada satu kotak dengan kotak penampung hama (B).  Penambahan 2 (dua) buah tali (C) pada kotak penampung hama (B) dimaksukan untuk mempermudah mobilitas alat dan memungkinkan dapat dipakai di punggung petani. Untuk menghindari keluarnya hama wereng dari dalam kota penampung, maka pipa paralon (E) dibuat menyerupai leher angsa dan ditambahkan katup penutup (D) pada pipa paralon (E).
Invensi ini memiliki perbedaan yang sangat mencolok dibandingkan dengan alat pengendali hama wereng coklat yang ada di pasaran atau yang dikenal oleh masyarakat luas. Yaitu alat ini sama sekali tidak menggunakan pestisida, namun lebih memanfaatkan kelemahan hama wereng coklat yang sangat sensitif terhadap cahaya lampu.

 

       

Publikasi Lain :
http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2012/12/22/209450/Udinus-Patenkan-Pengendali-Hama-dengan-Baling-baling-

LINK LAIN :
http://dinus.ac.id/

Info selengkapnya : Rindra Yusianto HP. 085740650190 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *