Salah Pilih Program Studi (Bagian 1)

Kuliah kadang gampang-gampang susah, ada yang masuk kuliah langsung cocok dan kerasan, ada yang masuk kuliah kadang cocok kampusnya tetapi ndak cocok sama matakuliahnya, cocok matakuliahnya tetapi tidak cocok dengan media pembelajarannya, cocok dengan matakuliah dan kampusnya tetapi tidak cocok dengan teman-teman kuliah. Pokoknya banyak hal yang mempengaruhi kecocokan dengan kuliah itu, tetapi semua itu ada yang lebih penting yaitu memilih jurusan karena ketidaktauhan bakat dan kemampuan diri sendiri serta salah dalam pengambilan keputusan.

Terkadang juga ada calon mahasiswa yang mendaftar kuliah karena pengaruh dari teman-teman sewaktu di SMA dulu, mereka (calan mahasiswa) sepakat untuk masuk perguruan tinggi entah itu satu program studi, lain program studi tetapi satu fakultas, mungkin juga ada yang mendaftar perguruan tinggi yang penting di perguruan tinggi yang sama. Banyak alasan yang mereka sampekan masuk perguruan tinggi yang sama secara bareng-bareng, antara lain : karena sewaktu di sma sudah mempunyai group musik, group olahraga atau yang lain, dan dilatarbelakangi dengan kesepakatan, harapannya pada waktu kuliah gampang berkoordinasi satu sama lain untuk latihan, atau bisa jadi nanti kalau sudah menempuh perkuliahan bisa saling membantu ( membantu …??? ), pokoknya banyak deh alasan mereka. Yang pasti alasan-alasan mereka ada sisi positif dan sisi negatifnya.

Selain mereka mendaftar kuliah karena teman-temanya sewaktu sma ada juga karena mereka mendaftar karena sudah dipersiapkan sematang mungkin selama masih sekolah di sma, mereka konsultasi dengan guru BK/BP, konsultasi dengan orang tua mereka, konsultasi dengan saudara, kakak kelas yang sudah kuliah atau bahkan tetangganya yang kebetulan menjadi dosen. Yang pasti harapannya nanti tidak salah pilih program studi yang akan ditempuh.

Karena apabila salah pilih program studi karena kurangnya persiapan dan alasan yang tepat maka akan menimbulkan masalah bagi diri sendiri antara lain :

  1. Mengalami kesulitan mengikuti mata kuliah yang ada.
  2. Tidak ada rasa semangat dan optimis didalam menempuh perkuliahan.
  3. Tidak percaya diri baik itu sesama temannya, dengan dosen atau bahkan dengan kemampuan dirinya sendiri.
  4. Jalan pintas untuk mendapatkan nilai yang baik, dengan nyontek misalkan (.. cara ini jangan ditiru ya).
  5. Kuliahnya asal-asalan yang penting kuliah
  6. dan masih banyak lagi

Dan akhirnya akibat dari hal-hal diatas adalah mahasiswa tersebut lulus dangan waktu yang lama dengan nilai jelek dan yang lebih fatal lagi adalah PUTUS KULIAH DI TENGAH JALAN.

Mohon maaf, konteks bahasanya kurang bagus, karena langsung tulis tidak ada koreksi.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *